KEBUN RAYA EKA KARYA

Taman Botani Bali Bedugul terletak di desa bedugul, kecamatan baturiti, kabupaten tabanan, 1240 meter di atas permukaan laut, sekitar 62 km dari denpasar dan dapat dicapai dengan sepeda motor karena jalan cukup bagus. Taman botani Bali unik di Bali sebagai tempat untuk penelitian botani, konservasi, rekreasi, dan edukasi, memberikan tempat di mana Anda dapat bersantai di lingkungan indah dan damai sambil belajar tentang fungsi tanaman dalam kehidupan sehari-hari orang Bali serta beberapa perkebunan hutan hujan yang menarik dan kehidupan burung.

Di dalam Taman Botani Bali Anda dapat melihat banyak tempat menarik seperti :

1. Anggrek

2. Rumah Adat Bali

3. Taman Paku

4. Koleksi Tanaman Upacara

5. Koleksi Tanaman Obat

6. Koleksi Pohon

7. Taman Mawar

8. Kaktus

9. Pura Hindu

Tentang Taman Botani Bali

Taman Botani Bali secara resmi dikenal sebagai Kebun Raya Eka Karya Bali. Eka Karya merujuk pada ini menjadi Taman Botani pertama yang telah dibangun setelah kemerdekaan Indonesia dan dengan demikian yang pertama yang telah didirikan sepenuhnya oleh Indonesia.

Sejarah Taman Botani Bali

Pada tahun 1958 pejabat senior Bali meminta departemen yang sekarang disebut Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi dalam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, untuk mempertimbangkan untuk mendirikan sebuah taman botani dengan peran ganda sebagai institut penelitian dan taman rekreasi. Kemudian direktur Prof. Dr. Kusnoto Setiodiwiriyo memilih lokasi yang mencakup 50 ha lahan yang ditanami kembali oleh Pemerintah. Pada 15 Juli 1959 Taman Botani Bali secara resmi didirikan di lereng bukit Tapak, desa Candikuning pada ketinggian 1250-1400 meter di atas permukaan laut.

Taman Botani Bali awalnya didirikan sebagai koleksi spesies konifer (tanaman biji non berbunga atau gymnosperma) dari seluruh dunia dan sebagai tempat untuk rekreasi. Itu juga dilengkapi untuk kegiatan ilmiah, budaya dan teknis. Pembangunan dihentikan sekitar tahun 1965 karena ketidakamanan pada periode tersebut. Hingga akhirnya tahun 1970 taman mulai direhabilitasi secara bertahap. Pada 30 April 1976 restorasi selesai dan sebagai bagian dari ini area diperluas menjadi 129,2 ha dan fungsi diperluas dari awalnya sebagai koleksi konifer menjadi mencakup konservasi ex-situ tanaman dari daerah kering basah musiman pada ketinggian yang tinggi di Indonesia bagian timur.

Pada tahun 1998 Taman Botani Bali mencakup area 154,5 ha dan berisi koleksi tanaman sekitar 16.000, terdiri dari lebih dari 1500 spesies dari lebih dari 320 genus dan 155 famili. Beberapa koleksi spesialis termasuk, anggrek, tanaman upacara, tanaman obat, kaktus, paku, bambu, dan pohon. Empat fungsi utama Taman Botani Bali adalah, eksplorasi, inventarisasi, penelitian, konservasi, edukasi, dan rekreasi. Institusi ini menawarkan sejumlah layanan ilmiah dan fasilitas dalam mendukung penelitian dan konservasi tanaman termasuk herbarium, perpustakaan, rumah kaca, konservatorium, dan basis data registrasi tanaman.